Ketahui, Diet dengan Pola Makan Sekali Sehari, Amankah bagi Kesehatan. Setiap orang pasti ingin mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Tak heran, banyak yang akhirnya memutuskan untuk mengurangi asupan makanan. Salah satu cara yang biasa ditempuh oleh sebagian orang yaitu dengan hanya makan sekali dalam sehari. Cara diet seperti ini tentu harus diuji juga keamanannya bagi kesehatan.
Diet dengan pola makan satu kali dalam sehari merupakan jenis diet yang cukup populer dan mengklaim dapat membantu orang untuk menurunkan berat badan. Saat mengikuti diet ini, maka biasanya pelaku diet tidak akan mengonsumsi kalori di siang hari dan hanya akan makan di malam hari.
Meskipun jenis diet ini bisa membantu orang untuk menemukan solusi penurunan berat badan yang cepat, tapi risikonya bisa lebih besar daripada manfaatnya. Sebelum mencoba, maka ketahui terlebih dulu jenis diet seperti apakah yang dimaksud tersebut.
Baca Juga : Ternyata Bluetooth Headphone Membahayakan Kesehatan
Jenis diet pola makan sekali sehari ini mengharuskan Anda untuk makan hanya satu kali dalam sehari. Diet seperti ini merupakan jenis puasa intermiten yang disebut sebagai 23:1, yang mana hanya makan dalam waktu tertentu saja. Dalam pelaksanaannya, Anda menghabiskan 23 jam sehari untuk berpuasa dan hanya menyisakan 1 jam sehari untuk makan, minum, dan juga mengkonsumsi kalori.
Kebanyakan orang biasanya memilih untuk tidak makan ataupun minum apa pun yang berbau kalori di siang hari. Mereka akan berbuka puasa saat makan malam, kemudian akan melanjutkan puasa sampai malam keesokan harinya.
Ada beberapa variasi diet untuk makan satu kali dalam sehari. Biasanya pelaku akan sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan kaya nutrisi. Akan tetapi, sebagian besar versi diet ini memungkinkan orang untuk makan apa pun pada saat waktu makan telah tiba.
Pelaku diet pola makan sekali sehari ini meyakini ada banyak manfaat kesehatan yang bisa diperoleh dari pola makan ini. Termasuk dalam hal penurunan berat badan yang cepat. Manfaat lainnya yang bisa diklaim termasuk mudah diikuti karena seseorang disini tidak perlu menghitung kalori. Serta tidak ada cheating day karena disini tidak ada makanan yang dianggap terlarang.
Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan tentang efek puasa intermiten ini. Namun, sebagian besar para penelitian dilakukan pada pria, sehingga kurang diketahui tentang efek samping puasa intermiten ini pada wanita. Sehingga, penelitian lebih lanjut mengenai hal ini memang masih dibutuhkan.
Baca juga : Inilah Beberapa Kebiasaan Buruk bagi Kesehatan yang Harus Anda Hindari
Meskipun disebut bisa menurunkan berat badan dalam waktu cepat, namun jenis diet ini juga memiliki risiko. Beberapa risiko yang perlu Anda waspadai dari diet dengan pola makan sekali sehari ini antara lain yaitu rasa sangat lapar, badan lemas dan juga jadi mudah goyah, mudah marah, sulit berkonsentrasi dan mudah kelelahan.
Selain risiko yang disebutkan di atas, menurut dr. Sara Elise Wijono, MRes. Dari penelitian menyatakan bahwa mereka yang mempunyai pola makan sekali sehari akan memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi jika dibanding dengan orang yang makan tiga kali sehari.
Kenaikan gula darah pada kelompok yang makan tiga kali sehari pun akan lebih rendah daripada orang yang makan hanya satu kali dalam sehari. Itulah sebabnya, orang dengan diabetes itu perlu makan secara teratur sepanjang hari untuk bisa menghindari efek samping yang serius.
Sebuah studi yang telah dipublikasikan di JAMA dan melibatkan 100 orang partisipan telah menemukan bahwa puasa intermiten juga dapat meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol jahat). Sehingga sangat berisiko meningkatkan angka penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga : Tips Menjaga Kesehatan agar Tak Mudah Sakit
Studi yang sama juga telah menemukan bahwa para partisipan yang mengikuti diet makan sekali dalam sehari sebenarnya tidak mengalami penurunan berat badan. Ini artinya, upaya diet ini tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap penurunan berat badan.
Diet dengan pola makan sekali sehari yang diisukan dapat menurunkan berat badan dengan cepat ini ternyata memiliki risiko bagi kesehatan Anda. Jadi, lebih baik Anda hindari jenis diet ini jika Anda ingin tetap sehat. Apalagi bagi Anda yang memiliki kepadatan aktivitas tingkat tinggi sehari-harinya. Harus diingat, rutin dalam berolahraga dan konsumsi makanan sehat tetaplah cara yang terbaik untuk menurunkan berat badan.