Setiap daerah mempunyai makanan khasnya masing-masing yang dapat dibanggakan dari daerah itu.
Oleh sebab itu, timbul sebutan makanan khas daerah . sebutan itu muncul lantaran memanglah makanan yang tampak di setiap daerah memiliki cita rasa yang berbeda-beda.
Makanan Khas juga berkaitan dengan pariwisata yang ada pada daerah itu. Mengutip surat kabar mengenai Pembuatan film Makan an Khas Jawa Timur ciptaan Rapha Natanael, dkk, kelestarian santapan khas daerah amat bernilai untuk sebuah daerah guna mendongkrak zona pariwisatanya.
Kali ini kita akan khusus ke makanan khas Banyumas yang sudah sangat populer , ialah Soto Sokaraja, tampak puluhan kedai soto menjajakan dagangannya di sekitaran sokaraja, dengan daya tarik serta penamaan gerai makan yang berbeda-beda, disini kita akan lebih mencari tau mengenai salah satu warung makan soto sokaraja yang paling ternama, yaitu “Raja Soto Lama H. Suradi”.
Soto Sokaraja di rumah makan ini telah terjamin kenikmatannya 50 tahun. Kaldunya yang fresh enak serta sambal kacang ramuan H. Suradi nyaris tidak berubah rasanya.
Melintasi Purwokerto, janganlah sampai mengabaikan warung soto Raja Soto Lama H. Suradi yang berada di jalur Mayjend Sutoyo nomor 55, Sawangan, Kedungwuluh. Racikan soto khas Sokaraja di sini telah melegenda enaknya setengah abad lebih.
ramuan sotonya dikenal dengan sebutan soto Sokaraja. karakteristik khas dari soto Sokaraja ini menggunakan belahan kupat dengan sian suwiran ayam ataupun belahan daging sapi terus diguyur kaldu kekuningan yang seerbak enaknya. Kerupuk kanji merah jadi karakteristik khas taburannya.
Warung Raja Soto Lama H Suradi ini telah puluhan tahun terkenal , lantarannya memiliki konsumen tetap . Salah satu pelayan di sana mengatakan pada detikcom jika gerai soto ini telah berdiri semenjak 1970.
“Udah dari tahun 70 ini. kini dipegang sama Mbak Ika keturunan ke-3,” ucap pelayan di sela-sela melayani pesanan kita.
serta resep yang digunakan juga turun temurun sejak pertama diracik H.Suradi. Karenanya kelezatan soto Sokaraja di warung ini selalu konsisten sampai saat ini.
Di sepanjang jalur Mayjend Sutoyo, Sawangan memanglah banyak kedapatan warung soto Sokaraja serta toko-toko oleh-oleh. Warung-warung soto itu bahkan saling bersebelahan lokasinya.
akan tetapi, dituturkan jika warung Raja Soto Lama H. Suradi ini merupakan pelopor warung soto di jalur Mayjend Sutoyo saat sebelum jalur itu dipadati oleh warung soto kayak sekarang.
“Dulu saat sebelum jalur ini banyak warung soto, warung Raja Soto Lama H. Suradi yang pertama . Abis itu baru bermunculan warung -warung soto yang lain,” katanya.
kini warung Raja Soto Lama H.Suradi ini ada 3 cabang yang juga berada di wilayah Sokaraja.
tiap-tiap kuliner soto di bermacam daerah di Indonesia memilih racikan tersendiri . seperti itu pula dengan soto khas Sokaraja. Ciri khasnya ialah memakai kupat sebagai pengganti nasi.
“Bedanya ya kebanyakan soto dinikmati, dikonsumsi pakai nasi, tetapi soto ini disajikan pakai kupat, jadi dijamin kenyang,” ujar pelayan .
kita juga mengamati teknik pembuatan soto Sokaraja. memiliki 2 versi, yaitu soto gunakan daging ayam, daging sapi serta jeroan , ataupun bisa juga dicampur.
Isian dari soto ini ialah kupat yang telah diiris, kecambah pendek, kerupuk bawang warna-warni, daun bawang baru di atasnya diberikan daging serta disiram dengan kuah soto.
Untuk kuahnya memakai kaldu asli serupa dengan daging yang dipilih . Misalnya daging ayam memakai kaldu ayam serta daging sapi memakai kaldu sapi .
Begitu kuali besi berisi kuah dibuka, aroma enak harum kaldu langsung tercium nikmat. Kuah kaldu tersebut langsung mengguyur segala isian sotonya, termasuk kerupuk. Ini yang membedakan dengan soto yang biasanya diberi topping kerupuk baru disiram kuah kaldu.
saya memesan soto daging serta soto ayam dengan kisaran harga Rp 18.000-an. Soto ini disuguhkan memakai cawan bertakaran sedang , tidak sebesar soto Lamongan serta tidak sekecil soto Kudus .
Kuahnya berwarna bening kekuningan dengan rasa rempah yang kuat diselingi rasa manis yang samar . Kerupuk yang telah sedikit melempem tersiram kuah juga terasa kenyal enak sedap. membuat ramuan soto Sokaraja ini kian istimewa.
Rasa kuahnya makin lezat selagi dicampur sambal. Bukan sambal cabe rawit semacam soto pada biasanya, melainkan sambal kacang. Dan ini juga merupakan ciri khas soto Sokaraja.
Sambal kacang ini rasanya mirip seperti bumbu kacang pada pecel. akan tetapi tekstur nya lebih encer . Kacangnya pula digiling halus dan ada gilingan kasar cabe merahnya.
kendati sedemikian itu rasanya tidak pedas, rasa yang mendominasi justru enak serta sedikit manis. Semua kondimen berpadu termasuk kerupuknya yang menjadi lembek karena tergenang kuah.
Pemberian dagingnya yang royal, baik daging ayam atau sapinya terasa empuk disantap . Tambahan kecambah juga memberikan tekstur crunchy dalam seporsi soto Sokaraja.
Sebagai menu pendamping , warung ini juga menawarkan tempe mendoan. Tempe mendoan di sana disuguhkan hangat-hangat dengan cabe rawit hijau. Memang soto Sokaraja jodohnya tempe mendoan yang gurih sedap
sumber : https://food.detik.com/