Banjir 40cm ! Jalan Nasional Jeruk Legi – Cilacap

Banjir Jeruk Legi

Banjir Jeruk Legi

Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Kamis (17/3) malam hingga Jumat (18/3) pagi. Akibatnya, sejumlah ruas jalan nasional hingga jalan desa tergenang air di beberapa titik terutama di wilayah Jeruklegi dan sekitarnya.

“Pagi ini di wilayah UPT Cilacap ada banjir, seperti Jeruklegi di Desa Cilibang mengakibatkan genangan sekitar 200 meter, atau di jalan nasional dengan ketinggian 40 sentimeter pada pukul 04.00 WIB, dan saat ini sekitar 10 sentimeter bisa dilalui,” ujar Analis Kebencanaan BPBD Cilacap Gatot Arief Widodo saat dikonfirmasi.

Gatot mengatakan, di sekitar lokasi jalan nasional yang tergenang tersebut ada sejumlah rumah penduduk yang terdampak, namun jumlahnya masih dalam pendataan dan asesmen petugas.

“Ada rumah penduk yang terdampak, namun belum kita asesmen, terutama rumah di sebelah barat pasti akan terendam karena lokasinya rendah,” ujarnya.

Semantara itu, banjir juga terjadi di Dusun Gunungjaya Desa Jeruklegi Wetan Kecamatan Jeruklegi. Terdapat ruas jalan terendam dan tidak bisa dilewati.

“Karena jalan tersebut atau jembatan yang dilalui tertutup air dan tidak aman dilewati,” ujarnya.

Kemudian Desa Brebeg Kecamatan Jeruklegi, yang tergenang adalah jalan kecamatan yang menghubungkan Desa Ujungmanik, Brebeg, dan Jeruklegi Kulon, terdapat genangan sekitat 20 sentimeter, tetapi lancar masih bisa dilewati motor dan mobil.

Gatot menambahkan, salah satu penyebab banjir di antaranya mengenai perubahan tata guna lahan, seperti di wilayah Karangkemiri, Cilibang, dan Jambusari, yang diniliai relatif gundul karena banyak penebangan di sana.

“Ketika hujan deras, anak sungai dan sungai tidak mampu menampung volume air, dan itu meluap baik dari Cilibang sampai pertigaan Jeruklegi,” ujarnya.

Selain itu, Gatot juga menyebut, sejak banjir setahun yang lalu, belum ada penanganan dari pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) karena masih dalam wilayah kewenangan BBWS.

“Hingga kini Ini belum ditangani oleh BBWS dari banjir satu tahun yang lalu, ini kewenangan BBWS, kita mendorong BBWS untuk segera mengurusi ini, karena kalau tidak, pastinya ada kepentingan yang terganggu di antaranya lalu lintas, dan lahan padi masyarakat ikut terendam,” ujarnya.

Selain di Jeruklegi, genangan air juga terjadi di Pasar Lebeng atau Planjan, terdapat titik genangan setinggi 20 sentimeter mengenangi jalan kecamatan penghubung Desa Planjan dan Kesugihan.

Exit mobile version